Buah legendaris asal Dieng yang sudah akrab terdengar di segala penjuru kota adalah Carica. Buah yang di olah menjadi manisan carica ini sudah mulai tersebar kemantapan rasanya. Carica termasuk jenis papaya yang hanya hidup di Dataran Tinggi Dieng dan buah ini juga sudah menjadi mascot Dieng.

Buah carica mampu mengundang ribuan wisatawan yang berkunjung ke Dieng untuk sekedar mencicipi segarnya daging buah carica dan keharuman rasanya. Para pendatang sering menyebut carica sebagai papaya kerdil karena ukurannya yang sangat mungil paking besar sekepal tangan orang dewasa. Betuk dan rasa originalnya pun unik. Papaya kerdil carica yang berbentuk belimbing dan selalu bergelantungan di batangnya semakin mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk memetik si buah antik ini.

Buahnya yang begitu mulus, berwarna kuning saat mau di panen dan berbau harum terbayang sudah segarnya rasa si buah carica. Tapi jangan terlalu terburu mencicipi si papaya kerdil yang belum di olah menjadi jajanan khas. Meskipun bentuknya mulus seperti belimbing dan baunya harum, carica juga mempunyai getah jika tertempel di bibir akan menimbulkan rasa gatal. Jadi sebelum memcicipi buah asam ini harus di cuci terlebih dahulu dengan air hangat baru si buah carica kerdil asli Dieng Plateau  ini siap di santap.

Saat ini si buah carica Dieng sudah di olah oleh tangan kreatif masyarakat Dieng menjadi aneka jajanan khas ranah para dewa yang kaya akan khasiat. Manisan carica, kripik carica, dodol carica, syrup carica merupakan olahan hasil karya si papaya kerdil dieng yang sudah semakin menjamur di setiap sudut di Dieng Plateau dan sekitarnya. Carica di percaya ampuh untuk memperlancar metabolisme tubuh selayaknya buah pepaya. Pastinya saat anda berkunjung ke Dieng pastinya akan di sambut rimbunnya pohon carica di antara tebing-tebing pematang ladang kentang Dataran Tinggi Dieng mulai pada ketinggian 1500 di atas permukaan laut. Buah carica yang mulai menguning diantara pepohonan hijau memberi warna pada Dieng.