Sembungan merupakan desa tertinggi di pulau Jawa, salah satu  pesona yang diburu wisatawan adalah Keindahan Desa Sembungan dengan Golden Sunrise nya di bukit Sikunir serta Pemadangan eksotis dan menakjubkan di Telaga Cebong. Wisatawan asing sudah mengagumi Sembungan sejak sekitar tahun 1911, atau bahkan mungkin jauh sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari dokumentasi  tertulis tahun tersebut yang ada dibeberapa negara Eropa, terlebih lagi di Negera Belanda. Sebagai Desa Tertinggi di pulau Jawa  + 2306 M.Dpl,desa ini menawarkan pemandangan yang sangat indah serta suhu yang dingin.

Potensi lain yang masih terselubung di Desa Wisata Sembungan adalah Air Terjun Sikarim, sebuah tempat yang jauh dari pemukiman dengan keindahan alam tiada banding. Adalah pada waktu pagi hari, ketika kabut masih menyelimuti desa,  embun belum mengering terkena sinar matahari, saat itu, desa Sembungan ibarat sebuah desa yang ada di Eropa yang tertutup salju, pemandangan ini hanya dapat dilihat dari kejauhan dan tempat yang lebih tinggi.

Sejarah Desa Sembungan

Pada awalnya penduduk yang tinggal didesa Sembungan sangat sedikit dan membangun rumah dari kayu beratap rumput kering / alang-alang , untuk jalan yang menghubungkan dengan desa lain adalah jalan setapak kearah timur yaitu desa Tieng dan yang kearah barat yaitu kedesa Sikunang . Untuk keluar masuk desa Sembungan menuju desa Sikunang, dibatas desa masih ada batu berhimpit. Dan digunakan untuk keluar masuk desa, orang harus melewati bawah batu yang mirip pintu gerbang tersebut, sekarang batu itu sudah tidak ada.

Ulama’ penyiar agama Islam yang memberi nama Sembungan tersebut sangat mungkin adalah orang yang bernama Mbah Adamsari yang saat ini makamnya ada di atas desa Sembungan.  Mbah Kyai Adam Sari adalah nama lain dari Joko Sembung dan  merupakan putra dari Empu Supo, Saudara kandung Sunan Kalijogo. (satu diantara 9 wali songo)  makam ini sering dikunjungi peziarah dari luar kota. dan luar Provinsi yang sudah mendapat informasi tentang keberadaan makam Joko Sembung ini.

Keberadaan makam tua yang ditumbuhi pohon yang umurnya diperkirakan ratusan tahun ini sangat jarang yang tahu, dan agak disembuyikan ceritanya, menurut tokoh masyarakat desa Sembungan Kang Din (Ngaizudin) silsilah Mbah Adamsari/ Joko Sembung ini dapat diketahui dari Demak.

Secara administratif Desa Sembungan masuk Kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. Salah satu jalur termudah untuk menuju Desa Sembungan melalui Dieng Plateau sekitar 30 menit perjalanan.

Desa tertinggi di pulau Jawa yang dingin ini menawarkan kehangatan bersahabat dengan wisatawan dan pihak luar, penduduknya ramah dan mudah bergaul, dan selalu mengatakan monggo pinarak “Silahkan mampir”.