Kawasan Dieng merupakan daerah pegunungan berapi, yang pada masa lampau pernah beberapa kali meletus, daerah seperti ini dimanapun akan memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi, Secara umum mata pencaharian masyarakat kawasan Dieng didominasi oleh sektor pertanian, khususnya tanaman semusim pada ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut komoditas tanaman pertanian yang dibudidayakan petani lebih didominasi oleh tanaman kentang, karena pada ketinggian tersebut tanaman kentang menghasilkan produksi kentang yang cukup tinggi dibandingkan dengan tempat yang lebih rendah. Dan pada ketinggian kurang dari 1.500 meter di atas permukaan laut komoditas yang dibudidayakan petani masih cukup beragam seperti daun bawang, wortel, cabe,kentang dan beberapa tanaman pertanian semusim lainnya. Selain itu juga ada komoditas tanaman perkebunan semusim yaitu tembakau.

Budidaya tanaman semusim khususnya sayuran pada umumnya memerlukan pengolahan tanah yang sangat intensif. Sementara itu kondisi topografi kawasan Dieng sangat bervariasi dan berbukit-bukit. Ada lahan yang cukup datar, namun juga ada lahan yang sangat miring yang apabila dilihat dari kriteria fisiografisnya bisa dimasukkan sebagai lahan yang mempunyai fungsi lindung. Dengan kondisi semacam ini maka potensi terjadinya erosi di kawasan tersebut sangat tinggi.Di dalam kegiatan budidaya pertanian apalagi bila sudah berorientasi kepada agribisnis, maka hasil produksi pertanian merupakan target utama agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

Sarana produksi seperti pupuk, obat-obatan dan bibit serta perlakuannya akan diupayakan sedemikian rupa agar budidaya pertanian yang dilakukan dapat memberikan hasil produksi (hasil panen) yang maksimal. Untuk mencapai hal tersebut seringkali apa yang kita lakukan kurang ramah terhadap lingkungan atau tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi. Selain itu dalam rangka program ketahanan pangan, petani kawasan Dieng dituntut untuk bisa meningkatkan produksi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan pangan impor yang pada akhirnya dapat membantu negara dalam menghemat cadangan devisa. Di lain pihak, dalam rangka pembangunan berkelanjutan kita dituntut untuk menerapkan kaidah-kaidah konservasi, sehingga sumber daya alam yang digunakan di dalam kegiatan budidaya pertanian khususnya lahan budidaya dapat lestari dan pada akhirnya pembangunan berkelanjutan dapat terwujud.

Upaya yang dilakukan agar sasaran hasil produksi pertanian meningkat tapi juga dalam praktek-praktek budidaya pertanian, kerusakan lingkungan dan pencemaran yang terjadi bisa ditekan serendah mungkin petani diarahkan untuk melakukan upaya konservasi antara lain :

  1. Penerapan pemupukan berimbang
  2. Penggunaan pestisida secara bijaksana
  3. Pengembangan budidaya pertanian organik
  4. Pengembangan Pengendalian Hama Terpadu
  5. Pengolahan lahan yang tidak terlalu intensif

Hasil pertanian di Dieng yang paling terkenal adalah kentangnya sebagai komoditas terbesar di Indonesia, Mutu kentang Dieng diakui diprovinsi –provinsi lain dan menjadi ,Pertanian Kentang di kawasan Dieng pernah mengalami kejayaan yaitu pada masa keemasan antara tahun 1980 – 2000 an,pada masa tersebut ada perubahan ekonomi yang luar biasa karena karena tanaman kentang dapat menghasilkan panenan yang berlipat ganda dengan modal yang tidak terlalu banyak, hal tersebut akhirnya juga membawa perubahan perilaku dan pandangan masyarakat petani Dieng terhadap berbagai hal, kebiasaan instan dan kurangnya kesadaran untuk melestarikan lingkungan secara luas.